1. Desa Cesky Krumlov - Republik Ceko
Desa Niagara On The Lake - Kanada
Cesky Krumlov merupakan salah satu desa tertua di Republik Ceko. Desa
dengan alamnya yang indah ini terletak di sebuah lembah di Hutan Blansko
dan dilingkari oleh Sungai Vltava, Bohemia selatan. Desa ini terkenal
mulai dari arsitekturnya atau seni kota tua yang bersejarah. Para
penguasa Krumlov terdahulu memiliki 40 bangunan dan istana, taman, serta
menara kecil yang kini menjadi bangunan dengan nilai seni yang tinggi.
Menaiki rakit kayu di Vltava, menjadi salah satu cara yang seru saat
menjelajahi desa ini.
2. Desa Pariangan - Indonesia
Pariangan merupakan sebuah desa kecil suku Minangkabau yang terletak di
Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Desa ini berada tepat di lereng
Gunung Merapi yang masih aktif. Pariangan merupakan desa tradisional
yang masih dijaga kelestarian nya sampai sekarang.
Mulai dari budaya, adat istiadat, dan arsitektur bangunannya yang khas masih tetap ada sampai sekarang. Bangunan rumah Gadang lengkap dengan dinding yang terbentuk dari anyaman rotan, serta berhiaskan ukiran kayu menjadi ciri khas kampung ini.
Mulai dari budaya, adat istiadat, dan arsitektur bangunannya yang khas masih tetap ada sampai sekarang. Bangunan rumah Gadang lengkap dengan dinding yang terbentuk dari anyaman rotan, serta berhiaskan ukiran kayu menjadi ciri khas kampung ini.
Berkat keindahan alam dan kebudayaannya yang masih terjaga, Pariaman
memiliki nilai keindahan yang khusus. Apalagi dengan adanya masjid
terbesar di abad ke - 19 ini, menambah kekayaan yang dimiliki oleh Desa
Pariangan.
Desa Pariangan berada sekitar sembilan mil dari Batusangkar, Kabupaten
Tanah Datar, bila menggunakan mobil atau motor. Jadi, jangan lupa untuk
melihat kearifan budaya di tanah Pariangan!
Desa Niagara On The Lake - Kanada
Niagara on the lake menjadi desa wisata yang terkenal di tepi Danau
Ontario, Kanada. Desa ini terkenal dengan taman, galeri seni, toko
antik, dan lapangan golfnya.
Wisatawan juga dapat melihat situs bersejarah, seperti George Fort dan
Barak Butler. Berjalan di sepanjang Queen Street yang memiliki berbagai
toko kuno, kedai teh, dan B & B juga menjadi kegemaran wisatawan dan
penduduk desa yang cantik ini.
Meskipun, kendaraan bermotor boleh memasuki areanya, semua yang tinggal
di sana lebih suka menggunakan kereta kuda seperti delman. Desa yang
juga menjadi rumah untuk Shaw Festival ( April sampai Oktober ),
memiliki puluhan kebun anggur yang manarik perhatian turis.
3. Desa Eze - Prancis
Pemandangan Laut Mediterania dan pesona abad pertengahan membuat desa
yang berada di atas tebing, Riviera, Perancis ini populer. Desa Eze
menjadi dambaan penjajah selama berabad - abad. Pemandangan laut dari
atas bukit serta koleksi kaktusnya menjadi daya tarik utama desa ini.
Selain itu, bangunan Chapelle de la Sainte Croix menjadi bangunan tertua
di desa ini. Eze memang memiliki keindahan dan pesona yang sangat
memukau. Sebagian besar wisatawan yang datang ke tempat ini ialah untuk
berbulan madu.
4. Desa Wengen - Swiss
Berlatar belakang pegunungan Alpen serta vila tradisional dari kayu
menjadikan Wengen sebagai desa dengan alam yang sangat indah. Sudah
sejak 100 tahun silam kendaraan bermotor tidak boleh memasuki desa yang
berada di Bernese Oberland, Swiss, dengan tujuna menjaga pesona alamnya.
Desa yang terletak pada ketinggian hampir 4.200 kaki ini juga menjadi
pusat wisata sejak tahun 1800 - an. Setiap musim dingin, banyak
wisatawan yang datang ke Wengen untuk berlibur dan bermain Sky. Oleh
sebab itu, di lokasi banyak terdapat vila - vila yang digunakan sebagai
penginapan.
Indonesia juga ada. HEBAT.....
BalasHapus